Profil Pembelajaran Bahasa
PROFIL PEMBELAJARAN BAHASA
Dosen pembimbing :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Kunzita Lazuardy R.
Prodi : PBSI 2016B
NIM : 16188201036
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
1.
KARAKTERISTIK PRIBADI DAN LINGKUNGAN
a. Umur
Secara
umum umur menentukan kesiapan peserta didik untuk belajar. Peserta didik yang
umurnya lebih tua akan mempunyai kesiapan belajar yang lebih tinggi daripada
peserta didik yang lebih muda.
b. Jenis Kelamin
Dari
penelitian-penelitian psokologi diketahui bahwa perempuan dan laki-laki
mempunyai tempo dan ritme perkembangan yang relatif berbeda. Misalnya anak
perempuan lebih cepat memasuki tahap keremajaan dibandingkan dengan laki-laki.
Sehingga, kesannya anak perempuan lebih cepat mengenal dan hidup lebih tertib.
c. Pengalaman
Prasekolah
Peserta
didik yang sebelumnya mengenal pendidikan prasekolah misalnya taman kanak-kanak
(TK) atau bentuk prasekolah lainnya. Mereka akan lebih siap belajar, hal ini
dikarenakan mereka sudah mendapatkan persiapan sebelum memasuki sekolah dasar
(SD).
d. Kemampuan
Sosial-Ekonomi Orang Tua
Latar
belakang sosial-ekonomi keluarga peserta didik perlu dipertimbangkan dalam
proses belajar dan mengajar karena hal itu akan mempengaruhi keberhasilan
belajarnya di sekolah.
2.
KARAKTERISTIK PSIKOLOGIS
a. Tingkat
Kecerdasan
Tingkat
Kecerdasan merupakan kemampuan dasar yang dimiliki oleh setiap orang. Taraf
intelengensisifatnya tetap, tidak dapat diubah-ubah, ditambah, atau dikurangi.
Taraf intelegensi dapat berkembang melalui proses belajar.
b. Kreativitas
kemampuan
seseorang dalam menghasilkan sesuatu yang baru berdasarkan hal-hal yang sudah
ada. Biasanya ditandai oleh kemampuannya dalam mencetuskan gagasan-gagasan yang
relative baru, misalnya dalam pemecahan masalah, dapat menguraikan sesuatu
secara lancar dengan bahasa dan istilah yang kaya serta bervariasi, dsb.
Beberapa saran untuk mengembangkan kretaivitas diantaranya: (1) menilai
menghargai berfikir kreatif, (2) membantu anak menjadi lebih peka terhadap
rangsanganb dari lingkungan, (3) memberanikan anak untuk memanipulasi benda dan
ide-ide, (4) mengajar bagaimana menguji setiap gagasan secara sistematis, (5)
mengembangkan rasa toleransi terhadap gagasan baru, dll.
c. Bakat dan
Minat
Murid
SD pun mempunyai bakat khusus yang beragam sebagaimana kelihatan dalam minat
belajarnya meskipun bakatnya dan minat dua hal yang berbeda, dalam
perwujudannya sulit dibedakan. Hal ini tantangan bagi pengajar bagaimanakah
mengakomodasikan perbedaan minat dan bakat peserta didik tanpa mengabaikan
usaha untuk membimbing murid sehingga menguasai secara merata materi mata
pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.
d. Pengetahuan
Dasar dan Prestasi Terdahulu
Belajar
pada dasarnya merupakan proses yang berkelanjutan, hasil belajar terdahulu
mendasari proses belajar kemudian. Pleh sebab itu, pengajar perlu mengetahui
dan mempertimbangkan apa yang telah dikuasai oleh peserta didik, sebelum mereka
mendapatkan materi yang baru.
e. Motivasi
Belajar
Motivasi
merupakan modal yang sangat penting dalam belajar. Di sekolah, motivasi belajar
peserta didik dapat diamati dari beberapa indicator. Pertama, ketekunan dalam
belajar. Kedua, keseringan belajar. Ketiga, komitmennya dalam memenuhi
tugas-tugas sekolah peserta didik. Keempat, frekuensi kehadirannya di sekolah.
f. Sikap
Belajar
Sikap
peserta didik terhadap sekolah, pengajar, peserta didik lain dapat menentukan
keberhasilannya dalam belajar. Pengajar dituntut untuk memahami dinamika
perasaan dan sikap peserta didik, dan berusaha melakukan tindakan-tindakan yang
dapat mengubah sikap negative menjadi positif serta memperkuat sikap yang sudah
positif.
3. MURID DAN
PERKEMBANGAN
Murid
SD adalah mereka yang sedang menjalani tahap perkembangan masa kanak-kanak dan
memasuki masa remaja awal. Hal ini yang menjadi tantangan bagaimana kedudukan
anak usia SD dalam rentangan perkembangannya? Tugas-tugas perkembangan apa yang
harus diselesaikan? Dll.
4. KEDUDUKAN
DALAM TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
Sudut
psikologi perkembangan anak dapat dibagi menjadi:
-
Masa Bayi,
sejak lahir samapi tahun kedua.
-
Masa anak awal
atau masa kanak-kanak, dari permulaan tahun ketiga samapi usia enam tahun.
-
Masa anak
lanjut atau masa anak sekolah, dari usia 6 sampai 12-13 tahun.
-
Masa remaja,
usia 13-18 tahun.
5. CIRI-CIRI ANAK SEKOLAH DASAR
Pada masa ini anak diharapkan memperoleh
pengetahuan dasar yang dipandang sangat penting bagi persiapan dan peyesuaian
diri terhadap kehidupan di masa dewasa. Anak diharapkan mempelajari
keterampilan-keterampilan tertentu. Keterampilan keterampilan tersebut
meliputi:
1) Keterampilan
membantu diri sendiri
2) Keterampilan
sosial
3) Keterampilan
sekolah
4) Keterampilan
bermain
Bagi anak usia ini peran kelompok sebaya
sangat berarti. Ia sangat mendambakan penerimaan oleh kelompoknya. Baik dalam
penampilan perilaku maupun dalam ungkapan diri, terutama bahasa, ia cenderung
meniru kelompok yang sebaya.
Anak usia sekolah dasar ini pada umunya
lebih mudah diasuh dibandingkan dengan sebelumnya dan sesudahnya. Masa usia
sekolah dasar disebut juga masa intelektual, karena keterbukaan dan keinginan
anak untuk mendapat pengetahuan dan pengalaman.
6. TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN
Tahap
perkembangan anak-anak usia SD merupakan suatu masa dimana mereka mempersiapkan
dirinya untuk melangsungkan perkembangan hidupnya kelak.
Membina anak agar dapat melakukan
tigas-tugas perkembangannya dengan baik tidak hanya menjadi tanggung jawab
orang tua, tetapi juga pengajar-pengajar, bahkan kelompok sebayanya ikut
berperan. Mengembangkan keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung
serta mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok dan lembaga-lembaga sosial
menjadi tanggung jawab baik orang tua maupun pengajar.
7. SEGI-SEGI
PERKEMBANGAN
a.
Perkembangan
Fisik
Secara umum perkembangan fisik berjalan
sejajar dengan perkembangan mental. Terutama pada hatun-tahun pertama gizi dan
kesehatan mempunyai dampak yang besar terhadap perkembangan kecerdasan.
Perbedaan antara jenis kelamin dalam pertumbuhan fisik menjadi nyata pada masa
ini.
1) Perkembangan
Emosi
2) Perkembangan
Mental
3) Perkembangan
Sosial
4) Perkembangan
Moral
5) Perkembangan
Kepribadian
b.
Pertumbuhan
dan Perkembangan Kognitif
Pertumbuhan dan perkembangan dapat
diklasifikasikan atas kognisitif, psikologis, dan fisik. Pertumbuhan dan
perkembangan berhubungan dengan perubahan struktur dan fungsi karakteristik
manusia. Perubahan-perubahan tersebut terjadi dalam kemajuan yang mantap, yang
menuju pada suatu kematangan. Perubahan perubahan ini tidak bersifat umum,
melainkan merupakan hasil interaksi antara potensi bawaan dengan potensi
lingkungan. Baik peserta didik yang cepat maupun lambat, memiliki kepribadian
yang menyenangkan atau menggelisahkan, tinggi ataupun rendah, sebagaian besar
tergantung pada interaksi antara kecenderungnan bawaan dan pengaruh lingkungan sebagaimana
dikemukakan oleh Stren.
Piaget mendeskripsikan perkembangan
kognitif atas beberapa tahap. Dari empat tahap perkembangan dijelaskan ringkas
sebagai berikut:
1) Tahap
tahap yang berbeda itu membentuk suatu sekuensial, yaitu tatanan operasi mental
yang progresif.
2) Tahap-tahap
itu merupakan suatu urutan yang hierarkis, membentuk suatu tatanan operasi
mental yang makin mantap dan terpadu.
3) Walaipun
rangkaian tahapan-tahapan itu kosntan, tahapan pencapaian bervariasi berkenaan
dengan keterbatasa-keterbatasan tertentu yang menggabungkan pembawaan dengan
lingkungan.
4) Walaupun
faktor-faktor meningkatkan atau menurunkan perkembangan kognitif, faktor-faktor
tersebut tidak mengubah sekuensinya.
Komentar
Posting Komentar