Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi
Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Dosen pembimbing :
M. Bayu Firmansyah, M.Pd
Disusun Oleh :
Nama : Kunzita Lazuardy R.
NIM : 16188201036
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI PASURUAN
Jl. Ki Hajar Dewantara No. 27-29 Pasuruan
KATA
PENGANTAR
Segala puji hanya milik Allah SWT.
Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rosulullah SAW. Berkat limpahan
dan rahmat-Nya kami mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas individu mata kuliah Metode Pembelajaran
BI yang berjudul “Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi Pembelajaran Bahasa
Indonesia”.
Dalam penyusunan makalah analisis
ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi, baik itu yang datang dari kami
maupun yang datang dari luar. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan makalah berkat bantuan kecerdasan serta nikmat sehat dari Allah
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami
sadar bahwa makalah analisis ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
demi baiknya penulisan dimasa yang akan datang.
Pasuruan, 22 Desember 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar-------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Isi-------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I PENDAHULUAN-------------------------------------------------------------------------
1.1 Latar Belakang---------------------------------------------------------------------------------
1.2 Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------------------
1.3 Tujuan------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II PEMBAHASAN--------------------------------------------------------------------------
BAB III PENUTUP-------------------------------------------------------------------------------
3.1 Kesimpulan-------------------------------------------------------------------------------------
3.2 Saran-------------------------------------------------------------------------------------------
Daftar Pustaka-------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan
dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan
sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan
yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa
berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya
pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang
tepat agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik.
Proses pengajaran akan lebih hidup
dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan
paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan
kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak
hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan
kerjasama diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka dengan
demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga
proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik.
Dalam kegiatan
pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan
yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen
ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik
dituntut harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta
didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar
belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan
subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu
bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis pendekatan
pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik.
Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana
upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan yang tepat.
Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran
yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Beberapa
pendekatan pembelajaran yang dianggap efisien adalah pendekatan pembelajaran
komunikatif, pendekatan pembelajaran kontekstual, dan pendekatan pembelajaran
humanistik. Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan tentang Pendekatan,
metode, model, strategi dan teknik pembelajaran.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan
Pembelajaran?
2. Apa yang dimaksud dengan Metode
Pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud dengan Teknik
Pembelajaran?
4. Apa yang dimaksud dengan Startegi
Pembelajaran?
1.3 Tujuan.
1. Menjelaskan tentang Pendekatan
Pembelajaran.
2. Menjelaskan tentang Metode
Pembelajaran.
3. Menjelaskan tentang Teknik
Pembelajaran.
4. Menjelaskan tentang Strategi
Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pendekatan Pembelajaran.
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu:
(1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student
centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau
berpusat pada guru (teacher centered approach).
Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak
atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada
pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum,
didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan pembelajaran
merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi
sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan
kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.
Adapun
macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran.
1. Pendekatan Konsep
Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan
konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana
konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta,
peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak. Kelebihan
dari pendekatan konsep ini sendiri diantaranya Fokus pada penguasaan konsep dan
subkonsep, siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metode. Adapun
kelemahannya dari pendekatan konsep ini sendiri diantaranya Pendekatan ini
kurang memperhatikan aspek student centre dan Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk
memahami konsep.
2. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu
proses belajar mengajar. Adapun Kelebihan yang dimiliki pendekatan lingkungan
itu sendiri diantaranya Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar dan untuk
memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering
digunakan pendekatan lingkungan
3. Pendekatan Inkuiri
Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti
membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika
berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan
oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001). Kelebihan dari pendekatan
inkuiri diantaranya Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang
dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik
yang digunakan oleh para tim ahli. Kelemahan dari pendekatan inkuiri diantaranya
kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.
Pendekatan Inkuiri dibedakan menjadi inkuiri terpimpin dan inkuiri bebas atau
terbuka. Perbedaan keduanya terletak pada siapa yang mengjukan pertanyaan dan
apa tujuan dari kegiatannya.
4.Pendekatan
Proses
Pendekatan proses adalah suatu
pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati
proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses.
Adapun kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan proses diantaranya 1)Siswa lebih
memahami materi yang telah disampaikan oleh guru. 2) Siswa memiliki
keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran data, dan mengkomunikasikan
hasil pengamatan. Kelemahan yang dimiliki oleh pendekatan proses diantaranya bagi
siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut keterlibatan
langsung siswa dalam kegiatan belajar.
5. Pendekatan Heuristik
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan. Kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan heuristic diantaranya 1) Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna. 2) Siswa merespon hal-hal baru. 3) Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian. Kelemahan yang dimiliki oleh pendekatan heuristic diantaranya 1) Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran. 2)Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti. 3) Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.
Kata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu “heuristik”yang berarti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan. Kelebihan yang dimiliki oleh pendekatan heuristic diantaranya 1) Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna. 2) Siswa merespon hal-hal baru. 3) Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian. Kelemahan yang dimiliki oleh pendekatan heuristic diantaranya 1) Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran. 2)Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti. 3) Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.
6.
Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning).
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995). Kelebihan dari pendekatan kooperatif diantaranya 1) Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu). 2) Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya. 3) Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam materi. Kelemahan dari pendekatan kooperatif adalah siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.
Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995). Kelebihan dari pendekatan kooperatif diantaranya 1) Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu). 2) Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya. 3) Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam materi. Kelemahan dari pendekatan kooperatif adalah siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.
7. Pendekatan Interaktif
Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa
untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang
berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan. Kelebihan yang dimiliki oleh
pendekatan interaktif diantaranya 1) Siswa
ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2) Menumbuhkan
kepercayaan diri siswa untuk mengajukan pertanyaan. Kelemahannya adalah tidak
semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.
8. Pendekatan Pemecahan Masalah
Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan
melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada
dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur
yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian
pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah
yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan
hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk. Kelebihan dari
pendekatan ini adalah siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah
sendiri, sedangkan pendekatan kelemahannya adalah Guru berperan hanya dalam
menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.
9. Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat
(STM)
Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah
dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan
Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science,
Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari
konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan
bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992). Kelebihan
dari pendekatan STM dintaranya 1) siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep
sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi
itu berperan di masyarakat 2) siswa akan lebih lama mengingat informasi yang
diterima. Kelemahan yang dimiliki oleh pendekatan STM diantaranya 1) Pemecahan masalah dalam pendekatan STM ini lebih ditekankan
pada masalah yang ditemukan sehari – hari, yang dalam pemecahannya menggunakan
langkah – langkah ilmiah 2) Guru dianggap sebagai fasilitator
10. Pendekatan
Terpadu (Integrated Approach)
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih
dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat
berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata
pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode
lain. Kelebihan dari pendekatan terpadu diantaranya 1) Meningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan
lebih dari satu cara pandang. 2)Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan
dalam berbagai model pembelajaran. Sedangkan kelemahannya adalah siswa yang pasif akan sulit memahami
pembelajaran.
11. Pendekatan
Induktif
Pendekatan ini pertama dikemukakan oleh filosof Inggris Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan di dasarkan dari fakta yang konkrit sebanyak mungkin.
Menurut purwanto dalam Segala (2006:77) tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan. Kelebihan dari pendekatan ini adalah siswa dapat menarik kesimpulan bedasarkan fakta konkrit sebanyak mungkin. Sedangkan kelemahannya adalah tepat atau tidaknya kesimpulan atau cara berpikir yang diambil secara induktif bergantung pada representatif atau sampel yang diambil mewakili fenomena keseluruhan.
12. Pendekatan
Pembelajaran Berbasis Kompetensi
Fokus pelaksanaan pembelajaran ini antara lain: (1). Kegiatan pembelajaran
adalah penguasaan kompetensi oleh peserta; (2). Proses pembelajaran harus
memiliki kesepadanan dengan kondisi dimana kompetensi tersebut akan digunakan;
(3) Aktivitas pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu peserta dengan
peserta lain tidak ada ketergantungan; (4). Harus tersedia program pengayaan
(enrichment) bagi peserta yang lebih cepat dan program perbaikan (remedial)
bagi peserta yang lebih lamban. Kelebihan dari pendekatan ini diantaranya 1) Kegiatan
pembelajaran lebih difokuskan pada penguasaan kompetensi oleh peserta. 2) Tersedia
program pengayaan dan perbaikan.sedangkan kelemahannya adalah aktivitas
pembelajaran bersifat perseorangan, antara satu siswa dengan siswa lain tidak
ada ketergantungan.
13. Pendekatan
Pembelajaran Manajemen Kelas.
Menurut Parkay dalam Oemar Hamalik (2006) pendekatan manajemen kelas dapat
diartikan sebagai upaya untuk mengatur situasi kelas untuk menjamin terciptanya
iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa. Kelebihan
dari pendekatan ini adalah terciptanya
iklim yang dapat mendukung aktivitas pembelajaran bagi seluruh siswa. Sedangkan
kelemahannya adalah Siswa tidak bisa belajar mandiri sebab telah terbiasa
dikontrol dan diarahkan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.
14. Pendekatan
Pembelajaran Berdasarkan Perbedaan Individual
Pembelajaran di mana komponen-komponen dalam sistem pembelajaran disesuaikan
dengan perbedaan individual, baik perbedaan individual secara vertikal maupun
perbedaan individual secara horisontal, siswa bebas belajar sesuai dengan
karakteristiknya, bakat, dan minat nya. Kelebihan dari pendekatan ini adalah siswa
bebas belajar sesuai dengan karakteristik, bakat, dan minatnya. Sedangkan
kelemahannya adalah guru kesulitan dalam menyesuaikan sistem pembelajaran
dengan perbedaan individual sebab siswa memiliki karakter yang bervariasi.
15. Pendekatan
konstruktivis
Teori belajar konstruktivis beranjak dari psikologi perkembangan intelektual
Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self
regulation)yang dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Konflik
kognitif timbul pada saat terjadi ketidak selarasan (disequilibrasi) antara
informasi yang di terima siswa karena struktur kognitif yang telah dimilikinya.
Adapun pengaturan sendiri adalah proses internal unuk mencapai ekquilibrasi
atau keselarasan yang dilakukan melaui dwi fungsi yaitu organisasi dan adaptasi.
Kelebihan dari pendekatan konstruktivis adalah
pembelajaran menjadi bermakna sebab siswa dapat membina konsep sendiri
atas materi yang telah diajarkan. Sedangkan kelemahannya adalah kesulitan dalam
membina konsep sendiri, jika siswa kurang paham terhadap materi yang telah
diajarkan.
16. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas. Kelebihan dari pendekatan ini adalah pemakaian waktu lebih efisien, karena siswa dapat mengerjakan tugas dimanapun ia berada. Sedangkan kelemahannya adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
16. Pendekatan Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Jollife et. al.(2001: 32), secara tradisional pembelajaran jarak jauh adalah merupakan pembelajaran di mana secara geografis siswa (pembelajar) berada jauh dari fasilitator (guru) dan bekerja atau belajar secara mandiri melalui serangkaian bahan-bahan pembelajaran.Dukungan yang diberikan kepada siswa adalah dalam bentuk bantuan atau tutorial ketika mereka menemukan kesulitan dalam pembelajaran. Namun dewasa ini, konsep pembelajaran jarak jauh telah berkembang luas. Kelebihan dari pendekatan ini adalah pemakaian waktu lebih efisien, karena siswa dapat mengerjakan tugas dimanapun ia berada. Sedangkan kelemahannya adalah siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran.
2.2 Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran di sini
dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Terdapat beberapa metode pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran,
diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5)
laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9)
simposium, dan sebagainya.
Metode
mengajar adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang dipergunakan
oleh seorang guru atau instruktur. Atau pengertian lainnya yaitu teknik
penyajian yang dikuasai oleh guru untuk mengajar dan menyajikn bahan pelajaran
pada siswa di dalam kelas, baik secara individual maupun secara kelompok /
klasikan, agar pelajaran itu dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan oleh
siswa dengan baik.
Menurut Nana
Sudjana (2005: 76) metode pembelajaran adalah, “Metode pembelajaran
ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada
saat berlangsungnya pengajaran”.
Sedangkan M.
Sobri Sutikno (2009: 88) menyatakan, “Metode pembelajaran adalah
cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi
proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk mencapai tujuan”.
Berdasarkan definisi /
pengertian metode pembelajaran yang dikemukakan tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu cara atau strategi yang
dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk
mencapai tujuan.
Macam-macam metode
pembelajaran:
1.
Metode ceramah
Metode ceramah merupakan suatu metode yang digunakan untuk menjelaskan materi
secara verbal dan biasanya memiliki alat bantu visual. Hubungan guru dengan
anak didik lebih banyak bersifat lisan.
2.
Metode Tanya Jawab.
Metode tanya jawab adalah suatu cara
mengelola pembelajaran dengan menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang
mengarahkan siswa memahami meteri tersebut. Atau lebih lengkap lagi, metode
tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan
pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi verbal, yaitu dengan
memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan
kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
3.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian
materi. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan
masalah untuk mengambil kesimpulan. Jenis-jenis diskusi diantaranya 1)
Diskusi kelas, jika melibatkan seluruh siswa dan diskusi
dipimpin oleh guru. 2) Diskusi kelompok, terdiri dari 3-6 orang. (Buzz grup :
diskusi dadakan,membicarakan bahan yang baru diajarkan. Syndikat grup : tiap
kelompok dengan tugas masing-masing dan dilaporkan di depan kelas) 3) Brain storming yaitu pengumpulan
pendapat atau saran.
4. Metode pemberian
tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau cara penyajian materi
melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Bisa dikatakan bahwa
metode pemberian tugas adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan
memberikan tugas tertentu kepada siswa untuk dikerjakan dan hasilnya dapat
dipertanggung jawabkan. Tugas yang diberikan guru dapat memperdalam materi
pelajaran dan dapat pula mengevaluasi materi yang telah dipelajari. Sehingga,
siswa akan terangsang untuk belajar.
5.
Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda
tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan.
7.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa
melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang
dipelajari.
2.3 Teknik
Pembelajaran.
Teknik pembelajaran
dapat diatikan sebagai
cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara
spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah
siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara
teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu
digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan
kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat
berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama.
2.4 Strategi pembelajaran.
Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya
diturunkan ke dalam Strategi
Pembelajaran. Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan
empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu 1) Mengidentifikasi dan
menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target)
yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang
memerlukannya. 2) Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic
way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 3) Mempertimbangkan dan
menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai
dengan sasaran. 4) Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan
patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan
(achievement) usaha.
Jika
kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah:
- Menetapkan spesifikasi dan
kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan
pribadi peserta didik.
- Mempertimbangkan dan memilih
sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
- Mempertimbangkan dan menetapkan
langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran.
- Menetapkan norma-norma dan
batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku
keberhasilan.
Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya,
2008) mengemukakan bahwa strategi
pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya,
dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa
dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi
pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan
diambil dalam suatu pelaksanaan
pembelajaran.
Dilihat dari strateginya,
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian pula, yaitu: (1) exposition-discovery learning dan (2) group-individual learning (Rowntree
dalam Wina Senjaya, 2008). Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya,
strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan
strategi pembelajaran deduktif. Strategi
pembelajaran sifatnya masih
konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode
pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something”
sedangkan metode adalah “a way in
achieving something” (Wina Senjaya (2008).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
3.1.1
Pendekatan Pembelajaran. Pendekatan
pembelajaran
Pendekatan
Pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi,
menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoretis tertentu.
3.1.2 Metode Pembelajaran.
Metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Terdapat beberapa metode pembelajaran
yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, diantaranya:
(1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6)
pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, dan
sebagainya.
3.1.3
Teknik Pembelajaran.
Teknik pembelajaran dapat diatikan sebagai cara yang dilakukan
seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
3.1.4 Strategi Pembelajaran.
Strategi
Pembelajaran pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang
keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.
3.2 Saran.
1.
Bagi Mahasiswa
Dalam penulisan makalah yang berjudul Pendekatan,
Metode, Teknik, dan Strategi dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia ,penulis
mengharapkan agar seluruh mahasiswa memahami tentang pendekatan, metode,
teknik, dan strategi dalam PBI.
2.
Bagi Dosen
Dalam
penulisan makalah yang berjudul Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia, penulis mengharapkan agar kedepannya mata kuliah
metode pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih baik karena banyaknya
literatur yang digunakan.
3.
Bagi Perspustakaan
Dalam
penulisan makalah yang berjudul Pendekatan, Metode, Teknik, dan Strategi dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia, penulis dituntut untuk banyak membaca
serta mengumpulkan beberapa informasi. Akan tetapi karena kurangnya literatur
yang ada di perpustakaan sendiri, maka lebih mempersulit lagi dalam mencari
sumber. Penulis mengharapkan agar perpustakaan menambah literatur untuk
mempermudah dalam mencari informasi serta sumber.
DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.
Dedi Supriawan dan A. Benyamin
Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar (Diktat Kuliah). Bandung:
FPTK-IKIP Bandung.
Udin S. Winataputra. 2003. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
Wina Senjaya. 2008. Strategi
Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Komentar
Posting Komentar